Jika punya waterpam/sanyo dasar tambak kita bisa kontrol dengan mudah , dengan cara input sanyo di taroh pd dasar tambak pinggirnya’ajapun jadi, output sanyo pengontrol keadaan air yg ada pd dasar tambak areal pakan. Sa’at sanyo dihidupkan kita bisa merasakan :
1. hangat apa dingin?
2. Juga Bermanfaat untuk pendingin mesin.
3. Dan yg lebih penting sifat udang itu dominan senang pd dasar tambak yg hangat di waktu mlm hari.
Buktinya kaptan sangatlah beperan penting terhadap penghidupannya. Dan apa maksud sanyo tadi! Yaitu berperan sebagai pengontrol dasar tambak yg pasti!!!...”
Jadi jika kita mengisi kedalaman air terlampau tinggi maka bisa dipastikan dasar tambak dingin dan terjadilah yg namanya udang naik keatas / ngambang, pd waktu mlm hari, dgn alasan ngambang jika kincir kita kurang mencukupi.
Dan trik supaya udang turun kedasar kita musti kasih kaptan atau ngurangi ketinggian airnya dalam waktu maximal 2jam udang harus turun kembali normal.
Juga sebaliknya jika air terlalu pendek (dangkal)pd siang hari cuaca cerah matahari memancarkan sinarnya, kita bisa merasakan kondisi air dasar tambak kehangatannya, atau pd output sanyo itu.
Udang yg ada pd dasar tambak yg pasti selera nafsu makanpun berkurang dan dominan senang ketengah sentral dan mencari tempat yg sejuk gak begitu panas karena adanya lumpur yg dingin / amoniak, disitulah terpantau oleh kita gelembung amoniak naik dan terjadilah menyebar karena dasar tambak di ceker² oleh sifat udang, akhirnya udang pun setres mabok mogok makan di karnakan insang kotor susah bernafas, antena putus, mata redup, kropos dan lebih menjengkelkan! yg lagi ngetren sekarang ini adalah telek putih mudah dilihat, yaitu adanya kotoran putih di daerah pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian.
Di karenakan populsi padat udang mencari tempat yg dianggap nyaman akan tetapi apa yg di dapatkan nya adalah cuma resiko mogok makan. Akibat air kolam terlalu dangkal dan menimbulkan air keruh.
Ok itu sebuahtrik yg mudah tapi bisa dicoba hasilnya supaya budidaya kitabisa mencapai target yg menggembirakan sesuai harapan yg pasti.
Waspada telek putih!.
bila kotoran udang berwarna putih maka harus diwaspadai. Bila kotoran udang berwarna putih dan mengapung dalam air menunjukkan bahwa udang kita terserang penyakit yang kemungkinan disebabkan oleh salah satu atau komplikasi dari (protozoa (gregarine), vibrio, virus, blue green algae).
Goncangan suhu secara drastis , Penyiponan terlalu lama, Air inled yg di pompa masuk ketambak keruh.
Penanganan:
1) 1- jangan mompa isi air tambak terlalu lama jika pakai 8”inc. Bisa mompa tiap hari jangan lebih dari 1jam. Kasih obat²an sehabis mompa, Dengan dosis 1literan.
2) Sipon siang, dengan catatan jangan lebih dari 1jam. Usahakan penambahan air jangan langsung sehabis sipon, tunggu jarak waktu supaya air keruh yg kita sipon mengendap dulu ± 3~4 jam, Sore baru mompa selama 1jam dan diberi obat²an 1literan dan malamnya! Lakukan pemberian kaptan pada jam 23.00~12malam ke atas. Pada kondisi hawa dingin. Dgn dosis sesuai perpakan sampai maksimal jumlah pakan harian.
3) pemberian kaptan bisa setiap hari minimal 3hari sekali pada jam 23.00~12malam ke atas. Pada kondisi hawa dingin. Dgn dosis sesuai perpakan sampai maksimal jumlah pakan harian. Data Ini namanya permainan air.
Dan jika semua sudah terlanjur terjadi! Trik penanganan : kasih obat² atau di puasakan selama 2hari (48jam),
moulting massal lebih bagus. Pd kenyataannya udang pass bogok makan (selera makan berkurang.)
Bila sembuh bersifat carrier. (usaha pribadi).
Dengan catatan: dosis makan jangan di kurangi dari biasanya.
Udang mengandung :
1. protein tinggi, yaitu 21%,
2. dan rendah kolesterol, karena kandungan lemaknya hanya 0,2%.
3. Kandungan vitaminnya dalam 100 gram bahan adalah vitamin A 60 SI/100; dan vitamin B1 0,01 mg.
4. zat kapur dan fosfor, masing-masing 136 mg dan 170 mg per 100 gram.
Pakan mengandung:
Tepung ikan, tepung udang, fasta cumi, bungkil kedelai, tepung terigu, minyak ikan, kolesterol, vitamin & mineral premix.
Puasa (‘fasting’)
Percobaan ini dapat diterapkan baik pada ikan maupun udang, yang penting adalah bahwa spesies terpilih dapat memanen bakteri dan mampu manfaatkan protein mikrobial.
Ikan /udang yang diberi pakan berkabohidrat lebih tinggi menunjukkan kandungan insulin, plasma darah, dan cadangan glikogen jaringan yang lebih tinggi pula.
yang pada akhirnya dapat dipergunakan sebagai strategi dalam pemberian pakan.
Perhatikan pd saat udang moulting massal bisa mogok makan beberapa hari.
Dijelaskan bahwa puasa meningkatkan sirkulasi dan sekresi hormon pituitary, yaitu hormon pertumbuhan, yang telah sangat dikenal sebagai salah satu hormon anabolik.
Hormon pertumbuhan ini menggunakan pengaruh somatotropiknya melalui stimulasi
produksi IGF (insulin-like growth factor) pada jaringan target.
Namun, jumlah reseptor hormon pertumbuhan menurun selama puasa sehingga jaringan tersebut kehilangan sensitifitas (kepekaan)-nya terhadap stimulasi, dan mengakibatkan penurunan produksi IGF(insulin-like growth factor) .
Hal ini mungkin merupakan alasan utama pertumbuhan yang menurun, meskipun selama puasa sirkulasi hormon pertumbuhan meningkat (yaitu dengan menghilangkan feedback negatif dari IGF). Peningkatan hormon pertumbuhan yang tinggi dan yang tetap terjadi selama puasa mungkin masih tetap mendukung pertumbuhan tulang dan lipolisis.
Dengan demikian, pengaturan yang tepat antara pemberian pakan (‘feeding’) dan puasa (‘fasting’) masih tetap memberikan kesempatan pada ikan maupun udang untuk tumbuh normal, dan bahkan dapat menurunkan depot lemak tubuh (sehingga diperoleh daging ikan,udang yang rendah kandungan lemaknya, ‘lean flesh’).
Karena itu, cukup beralasan untuk mengasumsikan bahwa:
‘Konsumsi pakan meningkatkan produksi hormon anabolik untuk langsung menggunakan nutrien tercerna.
Peningkatan hormon anabolik tersebut yang terjadi setelah pemberian pakan kemudian secara langsung mungkin mengaktifkan proses-proses yang mendorong peningkatan pertumbuhan seperti transport nutrien intestinal atau sintesis protein.
Karena itu, kemungkinan yang ada adalah bahwa periode puasa dapat dijadwalkan kedalam strategi pengaturan pemberian pakan untuk mengaktifkan respon-respon endokrin yang mengurangi lipogenesis atau mendorong terjadinya lipolisis’.
Puasa (‘fasting’) memberikan efek endokrin yang berbeda bila dibandingkan dengan pembatasan pemberian pakan
(‘food restriction’).
level hormon pertumbuhan menurun pada rainbow trout yang diberi makan terbatas, namun sebaliknya, sering ditemukan bahwa hormon pertumbuhan meningkat pada ikan maupun udang yang dipuasakan.
Disimpulkan bahwa status fisiologis yang diakibatkan oleh pembatasan pemberian pakan secara substansial berbeda dengan yang terjadi selama puasa penuh.
Ditambahkan bahwa puasa yang berkepanjangan justru mendorong terjadinya proses-proses katabolisme seperti mobilisasi protein untuk mempertahankan kehidupan ikan,udang.
Dengan demikian, perlu dikaji periode waktu yang tepat antara hari-hari pemberian pakan (‘feeding periods’)
dan puasa (‘fasting time’).
1) 2bulan kurang 1 minggu umur 53hari Tes awal. tak puasakan 24jam. nafsu makan & cek anco ok.
2) Lewat 60hari tak puasakan lagi perminggunya setiap puasa memakan waktu 24jam.
3) Dengan catatan: pengganti pakan di kapur kaptan sesuai dosis ≤perpakan atau ≥jumlah pakan perhari.
Waktu moulting massal lebih bagus, pergantian nomor pakan dipuasakan juga ok! Selama 24jam. Dosis Pakan setelah puasa tetap seperti semula
Semoga bermanfa’at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar