§ Hal hal yang perlu diperhatikan dalam setiap petakan yaitu :
bila produksi dimulai sejak November, maka awal Januari sudah mulai panen. Pasalnya, masa produksi udang di tambak biasanya butuh waktu dua sampai tiga bulan.
bila produksi dimulai sejak November, maka awal Januari sudah mulai panen. Pasalnya, masa produksi udang di tambak biasanya butuh waktu dua sampai tiga bulan.
1. Petak steril air
§ Penggunaan kaporit dengan dosis 2-5 ppm (5 ppm untuk air keruh dan 3 ppm unutk air jernih), dengan proses netralisasi ± 3 jam.
§ Penggunaan kaporit, pada kedalaman air satu meter 30-50 kg/ha, dan jika kedalaman air 60 cm sebesar 18-25 kg/ha.
Penggantian Air
Budidaya sepanjang musim pancaroba. Selain menurunkan kepadatan tebar dan pengecekan paramater air, hal lain yang perlu dilakukan adalah mengganti air sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama. Namun, penggantian air diusahakan tidak sampai mengubah paramater air.
Cukup mengganti air sekitar 30 - 40 cm dari ketinggian air. Air dimasukkan dengan pipa berdiameter 2 inci selama 24 jam. Cara itu lebih baik dibanding dengan memasukkan air menggunakan pipa ukuran 8 inci selama 3 jam/hari karena air masuk sedikit demi sedikit dalam rentang waktu lama. ”Penggantian air untuk merelokasi kotoran/limbah dalam kolam budidaya,”
Selanjutnya mengucurkan air dari pipa berdiameter dua inchi selama 24 jam untuk menambah kandungan oksigen di dalam air.
Kelebihan dan kekurangan periode musim bagi usaha budidaya tambak
Parameter
|
Musim Kemarau
|
Musim Penghujan
| ||
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
Kekurangan
| |
Salinitas
|
Relatif Tinggi
|
> 35 ppt
|
Relatif Optimal
|
< 5 ppm
|
PH
|
Normal
|
> 8,5
|
Normal
|
-
|
Suhu Air
|
-
|
Fluktuatif
|
Relatif Stabil
|
-
|
Alkalinitas
|
90 - 180 ppm
|
Bisa > 180 ppm
|
90 - 120 ppm
|
Bisa <90
|
Kekeruhan Air Sumber
|
Lebih Jernih
|
-
|
-
|
Cukup Keruh
|
Limbah Bawaan
|
Relatif Kurang
|
-
|
-
|
Cukup Tinggi
|
Kondisi Plankton
|
-
|
Fluktuatif
|
Relatif Stabil
|
-
|
Kondisi Bakteri dan Vibrio
|
-
|
Melebihi Batas
|
Relatif dibawah batas ambang
|
-
|
Virus SEMBV
|
-
|
Sensitif Serangan virus
|
T Tahan serangan virus
|
-
|
Suhu air
Suhu pada air media pemeliharaan udang umumnya sangat berperan dalam keterkaitan dengan nafsu makan dan proses metabolisme udang. Apabila suatu lokasi tambak yang mikroklimatnya berfluktuatif, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap air media pemeliharaan. Sebagai contoh pada musim kemarau yang puncaknya mulai bulan Juli hingga September sering terjadi adanya suhu udara dan air media pemeliharaan udang yang sangat rendah (< 24° C). Rendahnya suhu tersebut akibat dari pengaruh angin selatan (musim bediding), pada musim seperti ini biasanya suhu air berkisar antara 22 - 26° C.
Suhu pada air media pemeliharaan udang umumnya sangat berperan dalam keterkaitan dengan nafsu makan dan proses metabolisme udang. Apabila suatu lokasi tambak yang mikroklimatnya berfluktuatif, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap air media pemeliharaan. Sebagai contoh pada musim kemarau yang puncaknya mulai bulan Juli hingga September sering terjadi adanya suhu udara dan air media pemeliharaan udang yang sangat rendah (< 24° C). Rendahnya suhu tersebut akibat dari pengaruh angin selatan (musim bediding), pada musim seperti ini biasanya suhu air berkisar antara 22 - 26° C.
Tinqkat kekeruhan air
Tingkat kekeruhan air, baik air sumber maupun air media pemeliharaan mempunyai dampak yang positif dan negatif terhadap organisme yang dibudidayakan, dan setiap organisme mempunyai toleransi tingkat kekeruhan yang berbeda pula. Bahan organik yang menumpuk dalam jumlah yang banyak (tebal) termasuk tempat bakteri dan vibrio yang merugikan bagi udang.
Bila air sumber yang digunakan untuk kegiatan budidaya banyak membawa material organik akibat limbah kiriman dari darat, maka secara tidak langsung akan berpengaruh negatif terhadap biota air yang dipelihara di tambak. Tingkat kekeruhan yang tinggi (limbah dari darat) sering terjadi pada musim penghujan, dimana material yang terbawa berupa cair, padat dan gas. Namun untuk mengendalikan air keruh akibat limbah bawaan tersebut masih dapat digunakan untuk kegiatan budidaya tambak, khususnya udang.
Jenis dan kemelimpahan plankton
Keberadaan plankton dalam air media pemeliharaan organisme, khususnya jenis fitoplankton yang menguntungkan dan persentase dominanasi (keseimbangan) sangatlah dibutuhkan, baik dari segi keanekaragaman maupun kemelimpahannya. Fungsi dan peran plankton pada air media pemeliharaan diantaranya adalah : 1) sebagai pakan alami untuk pertumbuhan organisme yang dipelihara; 2) sebagai penyangga (buffer) terhadap intensitas cahaya matahari; dan 3) sebagai bio-indikator kestabilan lingkungan air media pemeliharaan.
Kaitannya dengan kedua musim yang ada ini, keanekaragaman (jenis) maupun kemelimpahan plankton akan sangat berbeda antara musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim kemarau yang salinitasnya relatif tinggi (>35 ppt) penumbuhan plankton pada saat persiapan air media hingga umur pemeliharaan satu bulan pada umumnya sangat sulit untuktumbuh dan dalam kondisi populasi yang stabil.
Kemelimpahan bakteri, vibrio dan virus
Kemelimpahan berbagai jenis baketri, vibrio dan virus pada musim kemarau akan lebih membahayakan bagi udang (organisme) yang dipelihara bila dibandingkan pada musim penghujan. Pada salinitas tinggi, penampakan secara visual di lapangan lebih sulit untuk dilihat dan diketahui secara pasti terserang oleh jenis virus atau bukan. Sedangkan pada musim penghujan (salinitas cukup optimalberkisar antara 5 - 25 ppt) kemelimpahan virus relatif berkurang. Hal yang pasti dari kasus ini adalah bahwa bukan tidak adanya virus yang berbahaya melainkan kondisi udang realtif lebih tahan terhadap serangan penyakit, namun tetap petambak harus waspada.
JADWAL MUSIM TANAM SESUAI KOMODITAS BUDIDAYA DI TAMBAK
Gambaran jadual musim tanam bagi para petambak tercantum pada Tabel 2
Tabel 2. Jadual musim tanam komoditas budidaya non finfish (NFF
Komoditas
BudidayaNFF |
Bulan
| |||||||||||
10
|
11
|
12
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
| |
U Windu
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
Merguiensis
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Indicus
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Vanamei
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Rotris
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Artemia
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Rajungan
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Rumput Laut
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Kerang
|
X
|
X
|
-
|
-
|
-
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
PENGELOLAAN KEMASAMAN (pH) tanah
Kapur pertanian merupakan mineral yang berasal dari alam yang merupakan sumber hara kalsium. Kaptan yang mempunyai reaksi basa dapat menaikkan pH tanah. Kaptan yang banyak digunakan dalam pertanian adalah kalsit (CaCO3)
Manfaat : Untuk menetralkan pH tanah pada tanaman sayuran⁄hortikultura dll . Untuk menanggulangi beberapa jenis jamur ⁄bakteri pada tanah. Untuk menetralkan tanah gambut sehingga menambah tingkat kesuburan tanah dll
Manfaat : Untuk menetralkan pH tanah pada tanaman sayuran⁄hortikultura dll . Untuk menanggulangi beberapa jenis jamur ⁄bakteri pada tanah. Untuk menetralkan tanah gambut sehingga menambah tingkat kesuburan tanah dll
Pengapuran untuk Meningkatkan pH Tanah
Perbaikan pH tanah bisa diakatakan menyelesaikan 50% masalah kesuburan tanah. Salah satu cara meningkatkan pH tanah dengan pengapuran menggunakan kapur pertanian (kaptan) atau dolomit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Idealnya paling lambat pengapuran dilakukan 2 minggu sebelum tanam, karena bahan kapur termasuk bahan yang lambat bereaksi dengan tanah.
Setelah pengapuran sebaiknya tanah dicangkul (dibajak) agar kapur bisa merata masuk dekat zona perakaran.
Pengairan setelah pengapuran sangat diperlukan.
Peningkatan pH tidak bisa terjadi seketika, melainkan pelan dan bertahap.
Dosis kapur disesuaikan pH tanahnya, tetapi sebagai pedoman praktis dosis berkisar 500 kg/Ha 2 ton/Ha.
Catatan :
Dolomit juga harus secara rutin digunakan pada tanah pH (tingkat keasaman) normal, karena unsur Ca dan Mg pada dolomit sangat dibutuhkan tanaman, terutama budidaya udang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar