SUHU AIR DAN PENGARUHNYA TERHADAP IKAN
Dalam budidaya udang maupun ikan, suhu juga memegang peranan yang cukup penting. Kondisi suhu yang tidak stabil terlalu panas maupun dingin bisa akan mnurunkan produktivitas ikan. Suhu air dipengaruhi oleh radiasi sinar matahari, suhu udara, cuaca dan lokasi.
Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif lebih konstan dibandungkan dengan suhu udara. Energi cahaya matahari sebagian besar diabsorbsi di lapisan permukaan air semakin ke dalam semakin berkurang. Pengaruh suhu terhadap ikan atau udang adalah sebagai berikut :
1. Suhu terlalu dingin : menurunkan nafsu makan ikan, sehingga mengurani feed intake yang bisa mengakibatkan pertumbuhan dan penggemukan menjadi lambat, menekan respon kekebalan ikan, sehingga ikan menjadi lebih rentan dari serangan bibit penyakit.
2. Suhu terlalu panas : menurunkan konsentrasi oksigen yang terlarut, sehingga mengganggu kondisi fisiologis ikan karena beberapa fungsi organ terganggu seperti metabolisme, meningkatkan daya toksisitas bahan-bahan terlarut yang berbahaya. pada suhu yang ekstrem terjadi kematian pada ikan atau udang.
Suhu Optimal
Suhu optimal untuk ikan maupun udang untuk kehidupan yang normal adalah antara 22 - 30 derajat celcius. Pada kisaran suhu tersebut, metabolisme tubuh berjalan dengan normal, sehingga nafsu makan juga normal, feed intake terpenuhi dan akhirnya pertumbuhan awal dan penggemukan juga normal.
Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan pengaruh suhu terhadap ikan.
KOMPOSISI BERBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN
DAFTAR ANALISIS BAHAN BAKU PAKAN IKAN
| |||||
No
|
Nama Bahan Baku
|
Protein
|
Lemak
|
Serat Kasar
|
Energi
|
(%)
|
(%)
|
(%)
|
K.Kal/kg
| ||
A
|
Sumber Protein
| ||||
1
|
Tepung Ikan
|
53,90
|
4,20
|
1,00
|
2.640
|
2
|
Tepung bulu unggas
|
86,50
|
3,90
|
0,40
|
3.047
|
3
|
Tepung daging bekicot
|
60,90
|
7,00
|
4,50
|
3.010
|
4
|
Tepung rese
|
33,20
|
4,40
|
18,30
|
2.900
|
5
|
Tepung darah
|
80,10
|
1,60
|
1,00
|
2.850
|
6
|
Susu bubuk
|
35,00
|
1,20
|
0,20
|
2.510
|
B
|
Sumber Karbohidrat
| ||||
1
|
Tepung jagung ragi
|
25,00
|
2,50
|
2.750
| |
2
|
Tepung bekatul ragi
|
27,60
|
8,20
|
1.310
| |
3
|
Tepung gaplek
|
1,50
|
0,70
|
0,90
|
2.970
|
4
|
Bungkil kelapa
|
20,50
|
6,70
|
12,00
|
1.540
|
5
|
Bungkil kedelai
|
41,70
|
3,50
|
6,50
|
2.240
|
6
|
Tepung daun lamtoro
|
23,30
|
2,40
|
21,10
|
1.140
|
7
|
Tepung daun turi
|
31,70
|
1,90
|
22,40
|
1.230
|
C
|
Sumber Mineral
| ||||
1
|
Tepung tulang
|
12,00
| |||
2
|
Jagung ragi
|
25,00
| |||
3
|
Bekatul ragi
|
27,60
| |||
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan yang tepat selama masa pemeliharaan postlarva udang vaname di media bersalinitas rendah setelah melalui masa aklimatisasi penurunan salinitas dari 20 ppt hingga 2 ppt, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan sintasan. Rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap dengan perlakuan yang diterapkan berupa waktu penggantian pakan alami Chironomus sp (kadar protein 62%) oleh pakan buatan (kadar protein 40%) pada hari : ke-1 (A), ke-7 (B), ke-14 (C), ke-21 (D) dan pakan alami (E) selama masa pemeliharaan. Postlarva udang vaname dan media pemeliharaan yang dipergunakan selama percobaan mengacu pada hasil terbaik yang didapatkan dari penelitian pendahuluan yaitu berupa PL25 hasil aklimatisasi di media bersalinitas 2 ppt dengan penambahan kalium 25 ppm ke media air tawar pengencer. Padat tebar sebanyak 20 ekor/50 liter/wadah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan yang diberikan segera setelah masa aklimatisasi salinitas (pada awal pemeliharaan PL25) memberikan performa produksi budidaya terbaik bila dibandingkan dengan yang hanya diberi pakan alami selama masa pemeliharaan maupun waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan pada hari ke-7, ke-14 dan hari ke-21 yang ditunjukkan dengan tingkat konsumsi pakan, retensi protein, retensi energi, laju pertumbuhan harian dan efisiensi pakan yang tertinggi. Sintasan di akhir pemeliharaan (PL54) di atas 80% dan tidak berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini ditunjang oleh nilai fisika kimia air yang berada dalam kisaran yang layak selama masa pemeliharaan. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa kebutuhan nutrisi pada stadia PL25 di media bersalinitas rendah tidak terpenuhi jika hanya mengandalkan pakan alami sehingga perlu ditunjang dari pakan buatan dengan kandungan nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan dan sintasan yang lebih maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar