Tiap pelaku budidaya memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangani masalah yang ditemukan di lapangan tergantung dari kecerdasan, kecakapan dan pengalaman yang dilaluinya, karena itulah meskipun pada tempat, sistem budidaya dan bahan yang tersedia sama belum tentu mendapatkan hasil produksi yang sama bila ditangani teknisi yang berbeda.
Penanganan masalah budidaya di lapangan memerlukan kecepatan dalam melakukan tindakan berdasarkan analisa masalah yang ada. Kecepatan akan terbentuk bilamana seorang teknisi memiliki kepekaan dan ilmu pengetahuan yang cukup dalam budidaya Udang. Banyak buku yang secara sistematis dan “canggih” menerangkan suatu sistem budidaya terkini tapi kurang mengulas teori-teori dasar budidaya yang kadang terlupakan atau kurang terjelaskan sehingga ada kesenjangan dalam penerapannya.
Pada posting kali ini saya mencoba mengulas tentang cara monitoring kesehatan udang agar menambah wawasan untuk melatih kepekaan kita terhadap isyarat yang kita tangkap melalui tingkah laku udang. Pengamatan yang teliti akan mempercepat kita melakukan tindakan terhadap perubahan yang diperlihatkan udang yang kita pelihara.
Kiat Budidaya Udang di Musim Hujan
Hujan dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan stres pada udang sehingga rentan terkena penyakit
Hujan yang terus menerus mengakibatkan salinitas tambak menurun, kondisi menuntut petambak menerapkan strategi jitu agar tidak mendapat masalah dan hasil produksi bisa tetap optimal.
“Sanilitas bisa turun dan air di tambak menjadi sedikit tawar,”
Selain itu hujan yang tinggi bisa menimbulkan peningkatan pH (kadar asam) di tambak. Penanganan di kaptan dgn dosis disamakan satukali pakan sampai per pakan harian.
Apalagi tambak di wilayahnya merupakan tanah gambut.
Kadar keasaman tambak bisa mencapai 3 – 4, padahal pH yang dibutuhkan sekitar 7. Akibatnya, jumlah plankton bisa turun, terjadi pembusukan di dasar tambak yang menghasilkan amoniak dan bisa menjadi racun bagi udang.
Kadar keasaman tambak bisa mencapai 3 – 4, padahal pH yang dibutuhkan sekitar 7. Akibatnya, jumlah plankton bisa turun, terjadi pembusukan di dasar tambak yang menghasilkan amoniak dan bisa menjadi racun bagi udang.
Akibat hujan dan tanah gambut membuat kandungan zat besi di tambak semakin tinggi. Zat besi ini bisa menempel dan menimbulkan kemerahan dan bengkak pada udang.
Akibat hujan inipun dapat menimbulkan penurunan kadar oksigen dalam tambak. “Dari kondisi tersebut dapat menyebabkan udang stres dan rentan terkena penyakit seperti white spot, insang merah dan myo,”
Akibat hujan inipun dapat menimbulkan penurunan kadar oksigen dalam tambak. “Dari kondisi tersebut dapat menyebabkan udang stres dan rentan terkena penyakit seperti white spot, insang merah dan myo,”
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan perubahan salinitas dan menurunnya oksigen terlarut dalam tambak. Kondisi itu dapat memicu munculnya penyakit di tambak. “Rendahnya oksigen terlarut dalam air umumnya terjadi di malam hari sehingga harus diwaspadai,”
Pengapuran: Guna mencegah agar udang tidak stres dan terkena penyakit dilakukan pengapuran pada tambak.
Pengapuran: Guna mencegah agar udang tidak stres dan terkena penyakit dilakukan pengapuran pada tambak.
Jika intensitas hujan tinggi, penebaran kapur dilakukan sebanyak 20 kg untuk 0,2 ha pertambak. Namun jika intensitas hujannya rendah, penebaran kapur dilakukan sebanyak 10 kg untuk 0,2 ha pertambak. “Pengapuran ini dilakukan pada saat persiapan tambak dan diulang setiap minggu,”
Vitamin dan Probiotik
Dalam menghadapi musim hujan ini, memperbaiki kondisi dan daya tahan udang harus terus dilakukan. Penguatan kondisi dan daya tahan udang dilakukan dengan pemberian pakan yang baik, multivitamin dan probiotik.
Untuk pemberian pakan disesuaikan dengan standar pabrikan. Sedangkan untuk pemberian multivitamin di musim hujan diberikan ekstra setiap kali pemberian pakan di tambak. “Pemberian multivitamin yang dicampurkan ke pakan ini kalau dalam kondisi normal cukup seminggu sekali,”
Sementara itu, probiotik digunakan sebagai bakteri pengurai sedimen tambak. Penggunaan bakteri pengurai dengan interval pemberian seminggu sekali ini sebagai investasi karena plankton akan banyak dan stabil.
Pertumbuhan Cepat
Tidak hanya dampak negatifnya, tapi musim hujan pun memberikan dampak positif bagi udang. Pertumbuhan udang justru lebih cepat dan udang cepat molting (pelepasan kulit). “Kalau hujan kadar garam menurun dan kecenderungan udang cepat molting dan fasenya bisa serempak,”
Pertumbuhan udang di musim hujan cenderung lebih baik. Dari pertumbuhan udang dalam kondisi normal antara -
Tidak hanya dampak negatifnya, tapi musim hujan pun memberikan dampak positif bagi udang. Pertumbuhan udang justru lebih cepat dan udang cepat molting (pelepasan kulit). “Kalau hujan kadar garam menurun dan kecenderungan udang cepat molting dan fasenya bisa serempak,”
Pertumbuhan udang di musim hujan cenderung lebih baik. Dari pertumbuhan udang dalam kondisi normal antara -
2 – 2,5 g per minggu di musim hujan bisa mencapai 3 gr per minggu.
Program Pemberian Pakan
Pada saat musim hujan, program pemberian pakan (terutama yang terkait dengan pakan harian) biasanya terganggu baik itu frekuensi yang diberikan maupun tingkat rataan sebaran pakan dalam petakan. Kondisi seperti ini lebih terkait dengan sikap dan kedisiplinan dari petugas pemberi pakan, karena biasanya seseorang cenderung malas dan seenaknya dalam memberikan pakan dalam kondisi hujan. Perubahan frekuensi pakan dan sebaran pakan yang tidak merata secara tidak langsung dapat mengakibatkan ukuran size udang/tingkat variasi udang akan beragam dan pada kondisi ekstrim dapat memperburuk kondisi udang.
Solusi Atasi Pengaruh Musim Hujan Terhadap Budidaya Udang
perlakuan teknis budidaya yang direkomendasikan untuk diterapkan pada saat musim hujan antara lain :
1. Pemupukan Secara Intensif
Pada saat musim hujan pemberian pupuk (molase/tetes tebu) harus lebih sering dilakukan hal ini untuk menjaga kestabilan plankthon (phytoplankthon) di dalam perairan tambak. Hal yang perlu diingat adalah lebih baik memberikan pupuk dalam jumlah yang tidak terlalu banyak tetapi rutin dilakukan daripada memberikan pupuk dalam dosis besar pada saat terjadi plankthon collaps. Selain itu manfaatkan sinar matahari secara maksimal untuk melakukan pemberian pupuk ini.
2. Pengoperasian Kincir Secara Maksimal
Perlakuan ini diperlukan untuk mengoptimalkan proses pemupukan (molase/tetes tebu) di campur pakan / di barengi dengan pemasukan air mompa dari inled yang telah dilakukan dalam rangka membantu menjaga kestabilan plankthon (phytoplankthon). Pengoperasian kincir juga diperlukan untuk menjaga kondisi perairan tambak agar tidak terjadi perbedaan yang menyolok antara permukaan (yang disebabkan oleh air hujan) dan air di lapisan dasar tambak. Selain itu pengoperasian kincir juga untuk menambah suplai oksigen di dalam perairan karena pada saat hujan oksigen yang dihasilkan oleh proses fotosintesa plankthon berkurang drastis.
3. Sirkulasi Air Secara Oplos
Pengertian oplos adalah sirkulasi air yang dilakukan melalui cara buang isi secara bersamaan. Metode sirkulasi air seperti ini juga diperlukan untuk menjaga kondisi perairan tambak agar tidak terjadi perbedaan yang menyolok antara permukaan (yang disebabkan oleh air hujan) dan air di lapisan dasar tambak. Jika sumber pemasukan air (inled) dalam kondisi keruh/kotor, untuk sementara jangan dilakukan sirkulasi air.
4. Monitoring
Lakukan monitoring secara ketat dalam hal jadwal dan cara pemberian pakan terutama pada saat hujan.
Demikian pembahasan singkat mengenai pengaruh musim hujan terhadap kegiatan budidaya udang dan solusinya. Semoga bermanfaat bagi Anda semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar